(Cip Corn) Lamongan Menembus Dunia
(CIP CORN) LAMONGAN MENEMBUS DUNIA
Pada kesempatan untuk membuka usaha Emping Jagung (Cip Corn), ternyata keberhasilan dapat diraih dan hal itu membuat hidup menjadi lebih indah dan bermakna.
Yuni adalah seorang ibu dengan tiga orang anak. Mengawali karirnya Yuni bekerja di Bank Jatim, namun karena selalu pulang larut malam, hatinya merasa kurang cocok dan dia hanya bertahan sekitar 3 tahun saja. Sebagai seorang wanita yang sangat dinamis, Yuni akhirnya memilih untuk berwirausaha. Yuni mengawali usahanya dengan membuka pertokoan di pasar Kedungpring karena rumahnya berlokasi dekat dengan pasar tersebut. Selanjutnya Yuni memperluas bisnisnya dengan usaha meubeler. Dengan hobby nya dibidang seni, Yuni tidak ragu untuk menjadi perias pengantin. Disamping itu, Yuni melihat permintaan pasar dalam bidang kuliner yang dijawabnya dengan menerima pesanan aneka kue tart dan bateri. Berkat keuletan dan kesungguhannya, tiga jenis usaha tersebut terus berkembang sampai berhasil merekrut 7 orang karyawan.
Berlanjut dengan bisnis telor bebek yang diilhami dari lahan pekarangan yang dimilikinya cukup luas. Tidak tanggung-tanggung Yuni langsung memelihara 300 ekor bebek. Meski bisnis ini memberikan keuntungan yang baik, Yuni masih belum puas dan melebarkan sayapnya dengan usaha air mineral. Terkait kebijakan pemerintah tentang gas elpiji, Yuni juga mengisi peluang tersebut dengan membuka layanan gas elpiji. Dalam kondisi usaha yang kondusif ini, Yuni mampu memberikan peluang kerja untuk 16 orang karyawan. Menurut Yuni, dengan berwirausaha dia semakin enjoy karena memiliki waktu lebih lama bersama anak-anak dan suami.
Berlanjut dengan bisnis telor bebek yang diilhami dari lahan pekarangan yang dimilikinya cukup luas. Tidak tanggung-tanggung Yuni langsung memelihara 300 ekor bebek. Meski bisnis ini memberikan keuntungan yang baik, Yuni masih belum puas dan melebarkan sayapnya dengan usaha air mineral. Terkait kebijakan pemerintah tentang gas elpiji, Yuni juga mengisi peluang tersebut dengan membuka layanan gas elpiji. Dalam kondisi usaha yang kondusif ini, Yuni mampu memberikan peluang kerja untuk 16 orang karyawan. Menurut Yuni, dengan berwirausaha dia semakin enjoy karena memiliki waktu lebih lama bersama anak-anak dan suami.
Emping Jagung yang Mendunia
Mendengar nama Emping Jagung, jelas terbayang bentuk pipih atau 'gepeng' berwarna kuning yang pasti renyah di lidah. Di musim penghujan seperti sekarang ini sungguh camilan ini cocok untuk menjadi teman saat bersantai bersama keluarga.
Baca Juga : gangguan berbicara pada anak pada usia dini
Dengan keuletan dan tak kenal putus asa, akhirnya Yuni dapat membuat camilan Emping Jagung kesukaannya. Meski ada sedikit kendala, Yuni memberanikan diri memproduksi Emping Jagung dalam jumlah yang relatif banyak. Dengan modal awal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dipertentangkan tahun 2006, dia merangkul beberapa kelompok tani penghasil varian/komoditi pilihan. Yuni optimis akan keripik-keripik olahannya yang berbahan dasar jagung akan laris dijual. Ternyata selain jagung, Yuni juga mampu memproduksi keripik berbahan dasar kentang, telo madu, serta gadung, meskipun kenyataannya hingga saat ini yang diproduksi paling banyak adalah Emping Jagung (Cip Corn) sesuai dengan permintaan pasar dan saat ini mudah didapatkan di super atau Hypermarket. Yang menarik merk emping jagungnya adalah "Koko Nono" yang terinspirasi dari putera kedua dan ketiga Yuni yang bernama Endriko dan Reno, sedang Puteri pertamanya bernama Windy sekarang masih kuliah di universitas gajah Mada Yogyakarta.
Pada awal usaha, Yuni menitipkan keripik karnyanya ke warung-warung dan beberapa rumah makan terdekat selanjutnya, keripik ini juga merambah pasar-pasar di pelosok Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Surabaya, dan Jakarta. Kemudian penetrasi pasar juga berhasil dilakukan ke luar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, juga Ambon. Selanjutnya, perluasan pemasaran juga dilakukan melalui media dengan pemberitaan tentang Emping Jagung orisinil hasil inovasi Yuni. Dengan kemasan manis dan harga yang ekonomis, keripik bikinannya ternyata laris manis di pasaran. Sejalan dengan bergulirnya waktu, keripik buatan Yuni terus merambah ke Thailand, Singapura, Malaysia, Jepang hingga menembus Chicago.
Pada peringatan Hari Nusantara ke XII tahun 2012 Wisata Bahari Lamongan, Yuni menjelaskan akan bisnis keripiknya yang lancar bahkan semakin meningkat. Hal ini disampaikan pada saat Gubernur Jawa Timur Pak De Karwo menanyakan kondisi ekspor produk keripik buatannya.
Pemberdayaan dan Peduli Lingkungan
Menengok suasana pagi itu didesa Kedungpring kecamatan Kedungpring kabupaten Lamongan terasa amat sejuk. Kesejukan semakin menjadi ketika rintik hujan mulai turun, namun suasana berubah menjadi hangat dan semakin panas manakala karyawan-karyawan juga para pengrajin, baik pengrajin pemula binaan Yuni, maupun pengrajin yang telah berpengalaman, datang dikediaman Yuni. Mereka datang dari berbagai Desa di sekitar Kabupaten Lamongan. Ada yang datang berkonsultasi untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat satu varian hasil petani setempat, seperti jagung, untuk dapat dijadikan bermacam-macam produk olahan untuk menambah pengetahuan.
Baca Juga : pahlawan wanita pengubah sejarah bangsa
Sementara itu diruangan yang cukup luas, tangan-tangan karyawan sangat lincah. Tampak karyawan yang sedang mensortir bahan baku, mengupas bahan keripik, ada yang menggoreng, bahkan ada yang sedang mengemas keripik-keripik produksi Yuni. Di beranda samping rumah, ada beberapa karyawan menata kotak-kotak besar dalam mobil untuk dikirim kepasar tujuan diluar daerah kabupaten Lamongan.
Memiliki 16 karyawan aktif dalam memproduksi keripik karnyanya, Yuni membagi pembagian kerja dengan baik, mulai menyortir bahan baku, menggiling, menjemur, menggoreng, hingga mengemas, dan juga pemasaran, sesuai dengan keahlian karyawan. Semua rasa dalam produksi UD. Lembah Hijau milik Yuni adalah resep orisinalnya yang telah memiliki hak paten. Yang juga positif adalah kemauan Yuni yang tidak pernah segan berbagi ilmu dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan peran sertanya sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan pemberdayaan UMKM.
Keberhasilan Yuni dalam memproduksi keripik ini juga menjadi perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Yuni diikutsertakan program OTJT (On The Job Training) ke Makassar dan Lampung untuk menjadi instruktur tentang komoditas bahan baku jagung. Kedepan dalam waktu dekat, pengurus IWAPI Lamongan ini akan dikirim ke Osaka-Jepang untuk kegiatan serupa.
Kita Sukses
Yuni yang sudah seringkali mengikuti pameran didalam maupun luar negeri ini mengatakan bahwa dalam berbisnis makanan ringan tidak bisa mengandalkan satu jenis produk dari satu varian saja. Selanjutnya Yuni memberikan kiat khusus agar produknya dapat menembus pasaran di manca negara, yaitu :
• Harus selalu berkreasi dan mempunyai
inovasi
• Kualitas produk harus baik dan mampu
bersaing
• Sumber daya manusia pengelola harus
selalu meningkatkan pengetahuannya
• Legalitas usaha harus jelas, mempunyai
merk tertentu, ijin, dan lain-lain
• Kerjasama yang baik dengan para
karyawan
• Memiliki pasar dan mampu memanfaat
kan IT untuk pemasaran
Tidak putus asa dan jeli membaca peluang
Berbicara mengenai kreativitas dan inovasi yang selalu Yuni ciptakan, hal ini patut diacungi jempol. Demikian halnya dengan efisiensi berbagai bahan baku yang terkadang langka karena suatu musim, namun permintaan semakin meningkat. Dalam hal ini Yuni tetap mampu mengantisipasi dengan baik. Misalnya, dari satu varian jagung berupa remah (kriwilan) seperti Cip Corn coklat. Sisa remah dapat pula di jemur kemudian dijadikan tepung jagung yang dapat diolah menjadi kue brownis jagung, nuget jagung, cis stik jagung, kue kering jagung, cake jagung, dan lain-lain. Demikian juga kelangkaan bahan dari satu varian singkong, pisang, sukun, ubi, talas (mbothe), jengkerut, kentang, daun luntas, daun singkong, dan lain-lain, harus bisa diantisipasi dengan berbagai inovasi, sehingga dengan kreativitas maka dari satu komoditas bahan baku dapat dijadikan bermacam-macam produk olahan.
Baca Juga : dilema pahlawan devisa
Sekali lagi Yuni menegaskan bahwa dengan tampilan kemasan yang bagus serta higienis serta rasa yang khas, maka konsumen akan tertarik untuk mencicipi produk yang dihasilkan. Kekhasan yang merupakan keaslian produk harus selalu dijaga disamping kualitas yang terjamin.
Asa ke depan
Sebagai sosok yang produktif, kreatif, dan inovatif dalam karya nyatanya, Yuni tidak henti berupaya berikhtiar dan berjuang agar kesejahteraan wanita semakin sejahtera.
Ke depan, Yuni memiliki asa dan cita-cita bahwa kelak dia akan mampu memiliki show room oleh-oleh produk unggulan Kabupaten Lamongan Jawa timur Indonesia semoga dapat terwujud.
Comments
Post a Comment